Friday, January 22, 2010

Akupun Hanya Pendengarnya

Hari sabtu itu aku masih ingat semua kenangan tentang kamu,begitu bahagianya ketika hari libur dan kamu selalu menanyakan "sayank,besok ketemuan yuk / besok ketemuan nggak"dengan suara nan manja.menghabiskan waktu sabtu minggu adalah prioritas utama waktu itu,senyum bahagia begitu cerah terpancar "serasa waktu milik berdua".ketika beranjak malam masih di lanjutkan dengan cerita2 kegiatan siangnya sampai rasa kantuk menghampiri.tak pernah melarang aku untuk mengantarkanmu sampai rumah & tak lupa kamu bawakan aku segelas air dingin untuk melepas dahaga,bahkan kamu pernah sangat meminta aku datang ke rumahmu,ketika aku tak bisa menyanggupi kamu pasti akan marah.bahkan ke makam almarhum kakak kamu aku turut serta dengan senang hati pundak ini menjadi sandaran ketika sedih teringat kakak kamu menjengukmu.


Waktu terus bergulir pelan tapi pasti tak pernah waktu mau menunggu sebentar saja untuk mengenang semua itu,mengulang semua itu,sedetikpun waktu tidak mau menunggu.detik berjalan menjadi menit,menit berjalan menjadi jam,jam berjalan menjadi hari,hari berganti hari,minggu berganti bulan......begitu seterusnya.

Entah sejak kapan aku hanya sebagai penonton dan pendengarnya,yang pasti harinya masih sama "hari sabtu",karena memang hari sabtu&minggu memungkinkan untuk bertemu.ketika hari itu datang kata yang selalu aku dapatkan sudah dapat aku duga "sayank,maaf ya besok nggak bisa ketemu soalnya aku ada acara keluarga","sayank,maaf ya besok nggak bisa ketemu soalnya aku ada arisan",dan masih banyak lagi alasan2 lain.akupun tak bisa berbuat apa2,nggak bisa aku melarangnya sudah pasti kamu marah,marah dan marah....ketika aku hanya diam,kamu selalu bertanya "kenapa diam!" dan akupun menjawab tetap saja diam karena satu jawaban saja sudah pasti panjang urusanya,seperti disidik KPK.
ketika hari itu aku online temen-temen aku pada bertanya "nggak jalan2 sama yayangnya" akupun hanya bisa menjawab "katanya lagi ada acara keluarga"
temen-temenku bertanya lagi "kenapa nggak ikut sekalian kenal sama keluarganya?"
akupun hanya punya jawaban "nggak di ajak/nggak mungkin lah aku turut serta di dalamnya".

Setiap hari libur datang selalu begitu,ketika ada waktupun itu masih di bagi-bagi menjadi berapa bagian pagi /siang jalan sorenya ada jadwal lain.ketika aku menawarkan diri untuk mengantarkan pulang kamu selalu bilang "nggak usah,kasian kamu capek" kalau aku memaksa kamu pasti marah,kalau sudah marah pasti menangis kalo sudah menangis pasti aku pasrah.mungkin itu kelemahan aku,hanya bisa pasrah ketika kamu menangis.kalaupun aku berhasil memaksa itu juga tak dapat ijin untuk sampai depan gerbang rumah,cuman mentok tikungan kedua sebelum rumah kamu.sekarang bukan "serasa waktu milik berdua,tapi waktu hanya milikmu seorang".

Saat kamu ada acara kamu selalu bilang "jangan tidur dulu ya,tungguin aku pulang" sampai jam berapapun aku tungguin,walaupun kadang kesel menunggu sudah bete,ketika pulang yang di lakukan pertama x buka laptop/langsung pamit tidur.kalaupun pulangnya nggak sampai larut kamu selalu cerita semuanya panjang lebar,ketika aku menanggapinya tak pernah dianggap ada,terus saja bercerita ria tanpa pandang bulu.

Ahhhhh....terlalu panjang untuk aku tulis semuanya,ini saja baru 10% dari keseluruhan.biarkan saja lah seperti air mengalir,toh waktu juga tidak akan peduli sama sekali,sedetikpun juga tidak.apalagi yang membaca......paling hanya akan pada bilang,orang gila/orang sinting/apa sajalah.asal boleh asal tapi jangan asal asalan :D .

0 komentar:

Post a Comment